Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan Fungsi dan Cara Kerja Rem ABS pada Sepeda Motor

 


inukotovlog.com - Jika sebagian besar mobil telah menggunakan Rem ABS. Maka tidak demikian pada sepeda motor. Dimana sistem rem yang satu ini hanya digunakan pada sejumlah sepeda motor keluaran terbaru saja.

Hal ini dikarenakan, sistem pengereman ABS ini masih terbilang baru untuk digunakan di sepeda motor.

Namun apa sebenarnya kepanjangan dari ABS ini? dan apa saja fungsinya? Anda bisa mengetahuinya tentunya dengan membaca ulasan ini hingga tuntas. Karena di beberapa bagian artikel, akan dijelaskan mengenai hal itu. Untuk itu, mari simak bersama-sama!

Apa Itu Rem ABS?

Secara umum, sistem ABS pada sistem rem merupakan kepanjangan dari Anti Lock Braking Systems. Dimana sistem ABS ini seringkali digunakan pada sistem pengereman mobil. Namun baru-baru ini, sistem pengereman ini telah mulai digunakan pada sejumlah sepeda motor. 

Khususnya pada sejumlah sepeda motor keluaran terbaru. Seperti Kawasaki Ninja, Yamaha Nmax, Honda PCX, Honda CBR, dan lain-lain. Hal ini dilakukan mengingat betapa pentingnya rem ABS untuk keselamatan pengendara. 

Sehingga para ahli mulai mengembangkan sistem pengereman ABS untuk motor ini dengan mencontoh penggunaan sistem ABS yang telah dilakukan pada kendaraan roda empat (mobil). Sehingga bisa dikatakan, rem ABS pada motor ini masih menjadi hal yang baru.

Sejarah penggunaan sistem pengereman ABS ini sendiri mulai diperkenalkan oleh perusahaan otomotif Mercedes Benz melalui mobil buatannya yang tak lain adalah mobil Mercedez Benz dengan tipe S-Class di tahun 1978.

Dimana tujuannya tak lain adalah melindungi pengendara mobil saat terjadi pengereman mendadak. Dalam arti, rem ABS akan berfungsi untuk mencegah roda mengunci, bilamana pengendara melakukan pengereman mendadak dilakukan.

Karena sebagaimana diketahui, saat roda mengunci secara mendadak, maka hal ini akan membuat kendaraan seperti mobil menjadi mudah tergelincir. Terutama saat pengendara tengah mengendarai mobilnya di jalanan yang licin.

Oleh karena alasan itu pula, maka hampir semua perusahaan otomotif kala itu mulai mengikuti jejak Mercedes Benz dalam memasangkan fitur ABS pada sejumlah mobil yang mereka buat. Lalu bagaimana dengan sistem ABS pada motor?

Seperti yang telah Anda simak sebelumnya pada ulasan diatas, bahwa penggunaan rem ABS pada motor ini bisa dibilang masih baru. Dimana penggunaan sistem pengereman ABS untuk sepeda motor ini baru diperkenalkan di tahun 2015.

Maka tak heran jika sejumlah motor yang menggunakan sistem ABS ini hanya bisa Anda temukan pada motor-motor keluaran mulai dari tahun 2015 hingga sekarang.

Tak jauh berbeda dengan penggunaan ABS pada mobil, pemasangan sistem ABS pada motor juga dilakukan untuk melindungi keselamatan pengendara. Khususnya saat motor harus berhenti (mengerem) secara mendadak.

BACA JUGA: 3 Cara Perawatan Rem Cakram Motor yang Perlu Diketahui!


Fungsi dan Komponen yang ada pada Sistem ABS 

Seperti yang telah Anda simak dalam pembahasan awal, bahwa kepanjangan dari sistem ABS adalah Anti Lock Braking System. Dimana fungsi dari sistem pengereman ini tak lain adalah untuk melindungi keselamatan pengendara. Baik itu pengendara mobil, maupun pengendara sepeda motor.

Adapun komponen-komponen yang ada dalam rem ABS ini antara lain:

Speed Sensor (Sensor untuk Kecepatan)

Komponen pertama yang ada pada sistem pengereman pada mobil dan motor adalah sensor kecepatan (speed sensors), atau yang lebih dikenal dengan istilah speedometer. Dimana sensor ini memiliki fungsi untuk menghitung jumlah putaran roda yang akan dikonversi.

Khususnya jumlah putaran roda yang akan dikonversi menjadi kecepatan pada kendaraan. Jika pada kendaraan roda empat, sensor kecepatan ini pada umumnya berada di drive shaft housing, maupun yang ada pada knuckle roda mobil.

Booster Pengereman (Brake Booster)

Komponen lainnya dari rem ABS dikenal dengan sebutan booster pengereman (brake booster). Dimana fungsi dari komponen ini tak lain adalah untuk meringankan beban pengendara, saat melakukan pengereman secara mendadak.

Dimana proses pengereman ABS ini akan bekerja, bilamana pengendara menginjak rem dengan memanfaatkan vacuum yang terletak pada mesin kendaraan (mobil/motor). Baik yang terjadi saat mesin dalam keadaan hidup, maupun yang dilakukan dengan memanfaatkan tekanan hidrolik fluida.

Unit Hidrolik (Hydraulic Unit)

Bisa dibilang, cara kerja dari rem ABS ini dengan menggunakan tenaga hidrolik. Sehingga hydraulic unit sangat dibutuhkan pada sistem pengereman ABS ini.

Dengan kata lain, selain kedua komponen diatas, komponen lainnya yang tak kalah penting dalam sistem ABS ini yaitu unit hidrolik (hydraulic unit).

Selain sejumlah komponen tersebut, ada beberapa komponen lainnya yang ada pada rem ABS. Antara lain:

  • Master silinder, berfungsi untuk mengubah gerakan mekanis yang ada pada pedal rem menjadi tekanan hidrolik

  • Katup yang terdiri dari 3 unit. Antara lain katup 1 untuk memaksimalkan tekanan minyak rem yang terhubung dengan rem, katup 2 untuk menghalangi tekanan minyak rem, serta katup 3 untuk menghalangi semua cairan termasuk minyak agar tidak masuk ke rem

  • Pompa. Berfungsi untuk mengembalikan tekanan dan mengalihkannya ke katup rem, serta

  • Controller. Berfungsi untuk mengontrol dan mengendalikan katup, serta mengolah data yang dikirimkan speedometer

Cara Kerja Sistem ABS pada Sepeda Motor

Meskipun fungsi ABS dari kedua jenis kendaraan tersebut bisa dikatakan sama, yaitu untuk mencegah roda mengunci, saat pengendara melakukan pengereman secara mendadak. Namun nyatanya, cara kerja dari rem ABS pada kedua jenis kendaraan tersebut kiranya memiliki sedikit perbedaan.

Dimana jika pada kendaraan roda empat (mobil), sistem ABS akan berfungsi saat pengendara mobil menginjak pedal rem, yang disertai dengan proses pengambilan data mengenai kondisi kendaraan yang dilakukan oleh hydraulic unit.

Untuk selanjutnya, hydraulic unit tersebut akan memberikan perintah untuk melakukan pendistribusian tekanan minyak rem, yang biasanya akan disesuaikan dengan kondisi dari setiap kendaraan. 

Dimana proses pengaturan dan perintah distribusi tekanan minyak rem ini bertujuan untuk membantu menurunkan kecepatan mobil, tanpa harus mengunci roda. Namun bagaimana dengan rem ABS pada sepeda motor? Bagaimana cara kerjanya? 

Secara garis besar, saat motor berjalan di jalan raya, speedometer akan mendeteksi kecepatan roda. Dimana jika kecepatan dari roda depan dan roda belakang ini terdeteksi berbeda, maka speedometer akan melaporkan hal tersebut ke ECU (Electronic Control Unit).

Barulah kemudian, data tersebut akan dilanjutkan ke modulator, yang akan memudahkan ECU dalam mengaktifkan solenoid nantinya. Di sisi lain, tekanan fluida pada kaliper akan dikurangi, lalu kemudian dipertahankan, yang nantinya akan ditingkatkan kembali.

Tujuannya tidak lain adalah untuk menghindari slip yang diakibatkan karena adanya perbedaan pergerakan antara roda depan dan roda belakang sepeda motor.

Dengan demikian, akan lebih mudah bagi ECU dalam melakukan pengereman, yang dibantu rem ABS, yang berfungsi untuk mencegah roda mengunci saat pengereman berlangsung.

Dengan menyimak sejumlah penjelasan diatas, pastinya Anda kini telah mengetahui fungsi dan cara kerja dari rem ABS, dan tidak hanya sekedar mengetahui kepanjangan dari sistem ABS ini, bukan? Jika demikian, kiranya kini Anda sudah bisa membedakan antara sistem ABS pada motor dan yang terpasang pada kendaraan roda empat (mobil).

Nah bagaimana apakah ingin memiliki mobil ABS? Mobil Baru atau Mobil Second yuk cari tau daftar harga mobil bekas 100 jutaan di sini saja.