5 Tips Ampuh Merawat Suspensi Motor Biar Shockbreaker Awet

Banyak dari kita yang mungkin merasa kalau perawatan motor itu cuma soal ganti oli mesin atau ban. Padahal, salah satu komponen yang jarang disorot tapi sangat krusial adalah suspensi, alias shockbreaker.

Coba bayangkan, gimana jadinya kalau shock motor kamu bocor atau gak berfungsi optimal?

Rasanya pasti gak enak banget saat riding, terutama kalau sering lewat jalanan yang jelek atau berlubang. Saya sendiri pernah merasakan hal ini, dan pengalaman itu bikin saya jadi lebih perhatian dengan kondisi shockbreaker motor.

Kali ini, saya bakal kasih tips bagaimana cara merawat suspensi motor kamu biar tetap awet dan nyaman digunakan, entah kamu pakai motor harian, touring, atau sekadar jalan-jalan santai di akhir pekan.

Semua tips ini mudah banget diikuti, dan saya sendiri sudah merasakan hasilnya di motor saya.

1. Rutin Membersihkan Shockbreaker

Nah, ini tips paling dasar tapi sering diabaikan. Kamu harus rajin-rajin membersihkan bagian shockbreaker motor.

Kotoran yang menempel di sana bisa bikin komponen dalam shock, terutama seal-nya, jadi rusak. Saya pernah mengalami shock bocor karena debu dan pasir yang terjebak di bagian seal.

Jadi setiap habis riding jauh, terutama kalau habis kena hujan atau jalanan berdebu, saya selalu sempatkan lap-lap bagian shock. Percaya deh, membersihkan shock gak butuh waktu lama tapi efeknya besar buat kesehatan motor kamu.

2. Ganti Oli Shock Secara Berkala

Mungkin sebagian dari kamu baru tahu kalau shockbreaker juga butuh penggantian oli secara berkala.

Sama seperti mesin, shock juga bekerja dengan oli yang berfungsi meredam kejutan dan melumasi bagian dalamnya.

Saya biasanya ganti oli shock setiap 15.000 km, atau kalau saya merasa suspensi mulai terasa terlalu 'keras' atau rebound-nya gak normal. Itu tanda-tanda oli shock sudah habis atau kualitasnya menurun.

Proses penggantian oli ini juga gak bisa asal ganti salah satu shock saja, ya. Kedua shockbreaker harus diganti oli-nya biar balance saat kamu riding.

Kalau cuma ganti salah satu, rasanya jadi gak nyaman, dan berbahaya juga kalau shock yang satu lebih kuat dari yang lain.

3. Jangan Sering Bawa Beban Berat

Ini poin yang banyak orang gak sadari. Membawa beban berat terus-menerus bisa bikin shockbreaker motor kamu cepat rusak.

Saya pernah bantu teman angkut barang yang cukup berat dengan motor, dan setelah beberapa minggu, shock belakang motor saya bocor. Setelah cek-cek lagi, ternyata memang beban motor sudah melebihi batas yang disarankan pabrik.

Setiap motor punya batas daya angkut maksimal, biasanya tertulis di manual atau stiker di motor. Kalau sering dilanggar, siap-siap aja shock kamu lebih cepat aus dan harus diganti lebih cepat dari biasanya.

Jadi kalau sering bawa barang berat atau boncengan, pastikan beban masih dalam batas aman ya!

4. Jangan Ngebut Pas Lewat Jalanan Tidak Rata

Siapa sih yang gak bete kalau harus lewat jalan berlubang? Tapi masalahnya, makin sering kamu melibas jalanan jelek dengan kecepatan tinggi, makin besar risiko shockbreaker kamu rusak.

Pengalaman pribadi, waktu saya sering touring melewati jalur pegunungan dengan kondisi jalan gak rata, shock motor saya sempat mengalami kebocoran karena terlalu sering kena benturan keras.

Jadi buat kamu yang sering lewat jalan rusak, pelan-pelan aja ya. Jangan paksakan motor dan shockbreaker bekerja terlalu keras.

5. Cek dan Servis Secara Berkala

Ini poin terakhir tapi gak kalah penting: selalu cek kondisi suspensi motor secara rutin.

Biasanya, kalau kamu rajin service di bengkel resmi, teknisi akan cek juga kondisi shockbreaker. Tapi gak ada salahnya kalau kamu sendiri juga sering periksa secara visual.

Kalau terlihat ada kebocoran oli atau ada bunyi-bunyi aneh saat motor melibas jalan, itu tanda bahwa ada yang gak beres di bagian shock. Langsung bawa ke bengkel, biar gak semakin parah.