Cara Membaca Kode Busi NGK dan Denso: Pahami Ini Biar Gak Salah Beli!
Kali ini inukotovlog.com bakal sharing sesuatu yang sering banget dianggap remeh tapi sebenarnya penting banget buat performa motor kita, yaitu cara membaca kode busi NGK dan Denso.
Saya tahu, mungkin kamu pernah bingung saat lihat kode-kode di busi, apalagi kalau mendadak harus beli busi baru di bengkel. Jangan khawatir, karena setelah baca artikel ini, kamu bakal ngerti cara baca kodenya dengan mudah.
Cara Membaca Kode Busi NGK
Mari kita mulai dengan busi NGK. Kita ambil contoh kode CPR8EA-9. Nggak usah khawatir, saya akan jelasin satu-satu biar gampang dipahami.
1. "C": Ini menandakan diameter ulir businya, yaitu 10 mm. Di kode NGK, setiap huruf punya makna diameter tertentu, misalnya:
- A = 18 mm
- B = 14 mm
- C = 10 mm
- D = 12 mm
- E = 8 mm
2. "P": Menunjukkan kalau busi ini punya insulator yang menonjol. Jadi, busi ini cocok buat mesin yang butuh penyaluran api yang optimal.
3. "R": Menunjukkan bahwa busi ini punya resistansi sebesar 5 kiloohm. Biasanya busi yang punya kode "R" cocok buat kendaraan dengan sistem pembakaran injeksi. Kalau motormu masih karburator, kamu bisa pakai busi tanpa "R".
4. "8": Ini adalah heating rate atau tingkat pelepasan panas busi. Di NGK, semakin kecil angkanya (2-8), semakin panas businya. Sebaliknya, kalau angkanya tinggi (9-12), itu busi dingin.
5. "E": Menunjukkan panjang ulir busi, dalam kasus ini sekitar 19 mm. Panjang ulir busi NGK lainnya adalah:
- H = 12,7 mm
- L = 11,2 mm
6. "A": Menandakan bentuk lengkungan ujung elektroda dari busi ini. Huruf ini menunjukkan desain busi yang berbeda-beda sesuai kebutuhan mesin.
7. "9": Ini menunjukkan gap atau celah antar elektroda sebesar 0,9 mm.
Jadi, kalau kamu ketemu kode NGK CPR8EA-9 di busi, sekarang kamu paham artinya kan? Nggak cuma kode acak, semuanya ada maksudnya!
Cara Membaca Kode Busi Denso
Sekarang, mari beralih ke kode busi Denso. Contohnya adalah kode U24FSU9. Meski terlihat berbeda, sebenarnya nggak terlalu ribet kok!
1. "U": Menunjukkan diameter ulir busi sebesar 10 mm.
2. "24": Menandakan heating rate atau tingkat pelepasan panas busi. Di Denso, justru kebalikannya NGK, semakin kecil angkanya (20, 19, dan seterusnya), semakin panas businya. Sementara busi dingin punya angka lebih besar seperti 24, 26, dan seterusnya.
3. "F": Menunjukkan panjang ulir busi, dalam hal ini 12,7 mm. Kode panjang ulir Denso lainnya antara lain:
- A-E, G-H = 19 mm
- L = 11,2 mm
4. "S": Menandakan tipe rancangan busi.
5. "U": Menunjukkan bentuk elektroda ground. Kalau ada huruf "R" di sini, itu berarti busi tersebut punya resistansi.
6. "9": Sama seperti NGK, menunjukkan gap atau celah antar elektroda, yaitu 0,9 mm.
Nah, sekarang kamu sudah paham cara baca kode busi Denso juga. Gampang kan?
Mencari Alternatif Busi NGK ke Denso, atau Sebaliknya? Jangan Bingung Lagi!
Kadang, situasi memaksa kita untuk mencari busi alternatif. Misalnya, busi NGK standar buat motor kamu nggak tersedia di toko, tapi tenang, kamu bisa cari substitusi Denso yang spesifikasinya sama. Yang paling penting diperhatikan adalah:
- Diameter ulir
- Panjang ulir
- Heating rate
Ingat, kalau busi standar motor kamu punya kode "R" alias resistor, busi penggantinya juga harus punya "R" biar cocok sama sistem pembakaran.
Contoh gampangnya:
Kalau motormu pakai NGK C7HSA, alternatif Denso yang pas adalah U20FS-U.
Atau kalau pakai NGK CPR9EA-9, bisa ganti dengan Denso U27EPR-9.
Ini penting banget buat jaga performa motor kamu tetap optimal, apalagi kalau kamu suka turing atau punya aktivitas yang mengandalkan motor sehari-hari.
Baca Juga: Cara Membedakan Busi Motor Asli atau Palsu
Akhir Kata
Jadi gimana? Sekarang nggak ada lagi alasan buat bingung saat lihat kode busi di motor kamu. Dengan memahami kode NGK dan Denso, kamu nggak cuma bisa beli busi yang tepat, tapi juga bisa jadi lebih peka sama kondisi motor kesayangan kamu.
Semoga bermanfaat, dan sampai ketemu lagi di artikel selanjutnya. Jangan lupa cek kondisi busi motor kamu secara rutin biar selalu prima di jalanan.